PosRoha.com l Medan, Berita tentang protes orang tua siswa terkait kutipan uang komite sekolah di SMA N 5 Medan masa pandemi Covid 19 saat ini mendapat berbagai tanggapan dari kalangan warganet (warga internet). Warganet menyebut kutipan uang komite tidak boleh lagi dan kutipan sebelumnya supaya diaudit.
Seperti yang disebut salah satu pemilik akun Facebook Hasan Basri (foto), bahwa sekarang tidak dibenarkan lagi melakukan kutipan dari orang tua siswa sesuai Permendikbud 75/2016. “Pada masa lalu komite sekolah di atur oleh Permendiknas No 44 Tahun 2002, masih memungkinkan komite sekolah menarik dana secara rutin dan tertentu jumlahnya dari ortu siswa. Sekarang dengan Pemendikbud 75/2016 itu sudah tak bisa lagilah, ” tulisnya.
Dijabarkan Hasan Basri selaku mantan Kepala Dinas Pendidikan Kota Medan itu, fungsi komite sekolah satu diantaranya memang menggalang dana dari masyarakat guna memajukan sekolah. Tetapi bukan dari orangtua siswa, kalau dari ortu siswa itu namanya menangguk ikan di kolam sendiri, tidak kreatif. Seharusnya yang paling patut sumber penggalangan dana itu dari alumni yang telah sukses secara finasial serta pengusaha yang peduli pendidikan.
Selanjutnya perlu dipahami kata Hasan Basri, tugas komite sekolah yang paling penting berdasarkan Permendikbud 75 Tahun 2016 adalah memastikan mutu lulusan, mutu proses pembelajaran, mutu guru dan sarana sekolah serta manajemen sekolah benar benar terwujud secara berkesinambungan.
Makanya menurut aturan itu sepatutnya pengurus komite tidak dibenarkan dari tenaga pendidik dan kependidikan dari sekolah tersebut dan khawatir ada kepentingan diri atau kelompok.
Sedangkan pemilik akun lain, Washington Sipahutar II menyarankan agar dilakukan audit oleh instansi terkait. “Kemana semua anggaran itu dialihkan ? Dimasa pandemi ini banyak org tua siswa yang merasakan dampaknya, kalau komite membebankan ortu siswa, sebaiknya di tiadakan saja itu,,toh siswa sampai saat ini tidak belajar bertatap muka,” imbuhnya.
Beda lagi dengan komentar pemilik akun Istan istan, menyebut kalau ribet kali bubarkan saja komite2 itu, karena tidak ada relefansi dan fungsinya.
Begitu juga pemilik akun Facebook Tanti Nasution mengatakan kebijakan Kepsek SMA N 5 benar benar keterlaluan. Dimasa pandemi Covid 19 anak didik terbebani beli pulsa untuk daring malah ditambah uang komite. (lamru)
More Stories
Konjen Tiongkok Bertemu Rektor USU, Sepakat Peningkatan Mutu Pendidikan yang Berbudaya
DPRD Medan Dukung Penuh Sekolah Unggulan Pendidikan Berbasis Smart Class Metavers
Disdikbud Medan Siapkan Sekolah Unggulan Pendidikan Berbasis Smart Class Metaversep