PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Keseriusan Gubsu Membantu Pemko Medan Memutus Mata Rantai Penyebaran Covid 19 di Kota Medan

Cacatan : Wartawan PosRoha.com, Lambok Manurung

Meningkatnya angka penderita terpapar Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) beberapa bulan teraknir di Kota Medan menjadi perhatian serius semua pihak. Selain tindakan gerak cepat Walikota Medan Bobby Afif Nasution yang terus memerangi Covid 19, juga tidak ketinggalan perhatian Gubernur Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi membantu Pemko Medan memutus mata rantai dan menekan peredaran Covid 19.

Seperti halnya yang dilakukan Pemprovsu dengan mengadakan vaksinasi Covid-19 secara massal di Sekolah Yayasan Almanar, Jalan Karya Bakti, Medan Johor, Rabu (18/8/2021). Ini merupakan respons Pemprov untuk membantu Kota Medan dalam mempercepat vaksinasi, khususnya di Kecamatan Medan Johor yang berzona merah.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi meninjau langsung vaksinasi massal yang dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat tersebut. Sebanyak 1.500 dosis vaksin untuk tahap pertama pun disiapkan bagi masyarakat Medan Johor sekitarnya.

Gubernur mengatakan, dari data Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Sumut, Medan Johor merupakan zona merah penyebaran Covid-19. Dari sampel 10 orang yang dilakukan tracing Polymerase Chain Reaction (PCR), sebanyak 7 di antaranya terkonfirmasi positif. Maka untuk mempercepat target Herd Immunity (Kekebalan Kelompok), Medan Johor menjadi prioritas vaksinasi massal.

“Di sini zona merah, berdasarkan data kita, maka kita mempercepat vaksin untuk masyarakat. Target pemerintah pusat 70% masyarakat harus sudah vaksin dari jumlah penduduk Sumut sekitar 15 juta orang. Saat ini masih 1,4 juta penduduk yang sudah divaksin,” ucap Edy Rahmayadi.

Hadir dalam kegiatan tersebut, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Mhd Fitriyus, Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut sekaligus Jubir Satgas Covid-19 Sumut Aris Yudhariansyah, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumut Irman Oemar, dan Camat Medan Johor Zul Fahri Ahmadi.

Pada masyarakat, Edy Rahmayadi mengingatkan bahwa vaksin ini adalah langkah kedua dalam pencegahan untuk terinfeksi dan perlindungan dari Covid-19. Namun yang utama adalah mematuhi protokol kesehatan, memakai masker dan menjaga jarak. 

“Langkah pertama adalah protokol kesehatan, gunakan masker, cuci tangan menggunakan sabun, dan mengatur jarak. Itu langkah pertama untuk mengatasi Covid-19 ini. Jika itu sudah dilaksanakan semua, Insya Allah, pandemi ini dapat kita kendalikan,” katanya.

Sementara itu, Camat Medan Johor Zul Fahri Ahmadi mengapresiasi pelaksanaan vaksinasi massal oleh Pemprov Sumut di daerahnya. Apalagi, Gubernur Sumut turun langsung meninjau pelaksanaan vaksinasi tersebut.

Menurut Zul Fahri Ahmadi, Medan Johor termasuk zona merah, karena itu pelaksanaan vaksinasi massal tersebut diharapkan dapat mempercepat penanganan Covid-19. Penerapan PPKM Level 4 dengan melakukan penyekatan untuk menghentikan mobilitas masyarakat juga memperlihatkan  hasil yang positif dengan menurunya jumlah yang terpapar.

“Kemarin itu tertinggi diangka 80 orang satu hari. Saat ini sudah mulai menurun secara perlahan menjadi 40 orang per hari, hingga terakhir diangka 20 orang,” katanya.

Disampaikan juga, untuk vaksinasi massal tesebut, pihaknya sudah melakukan sosialisasi dan mengimbau masyarakat melalui rumah ibadah dan sebagainya. Sedangkan untuk vaksin kedua nantinya, ditargetkan di seluruh Puskesmas di Medan Johor, akan disediakan sebanyak 200 dosis.

Meski diguyur hujan, terlihat antusias dan kesadaran masyarakat yang mengikuti vaksin tersebut cukup positif. BPBD Sumut pun mengatur mekanisme proses dari pendaftaran dan ruang pemeriksaan secara tertib, agar kerumunan dan penumpukan tidak terjadi.

Diketahui, guna memaksimalkan penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid 19). Wali Kota Medan Bobby Nasution terus melakukan upaya termasuk penerapan Prokes dengan baik lewat sosialisasi humanis. Bahkan, Bobby Nasution mengaku akan berkantor wilayah di Kecamatan yang masuk zona merah Covid-19.

Tujuannya, agar dapat memaksimalkan penerapan PPKM Mikro di lingkungan serta sosialisasi Prokes. Sehingga penanggulangan Covid-19 di Medan lebih cepat dan akurat.

Walikota dan Sekda akan berkantor di Kecamatan yang zona merah. Pejabat ini  lebih optimalkan penerapan PPKM Mikro di lingkungan. Karena sudah punya contoh isolasi lingkungan yang berhasil di Kelurahan Mangga Medan Tuntungan.

Pemko Medan kata Bobby, dengan serius dan sungguh-sungguh menjalankan empat instruksi presiden untuk mempercepat penanganan Covid-19. Pertama adalah membatasi mobilitas masyarakat. Untuk yang satu ini, Pemko Medan masih melakukan penyekatan jalan utamanya yang berbatasan langsung dengan Kota Medan.

Sebagaimana instruksi Presiden agar terus lakukan tracing dan testing yang juga terus dilakukan di wilayah Pemko Medan. Kemudian Bobby menyahuti instruksi agar mendirikan pusat Isolasi Terpadu atau Isoter. Saat ini ada dua pusat Isoter di Medan yakni Eks Hotel Soechi Medan dan Gedung P4TK. Dalam waktu dekat bahkan akan diluncurkan Isoter terapung di atas Kapal Motor di Belawan.

Pemko Medan akan kolaborasi dengan Kemenkes dan BPBD untuk jadikan kapal itu layak untuk merawat masyarakat. “Kami akan isi Nakesnya, Alkesnya, bed nya dahulu. Nanti akan ada 485 bed di kapal tersebut,” kata Bobby optimis.

Kemudian Bobby bilang pihaknya sesuai instruksi keempat Presiden agar mengoptimalkan Vaksinasi. Sampai saat ini dari target 1,9 juta jiwa yang akan divaksin sudah berjalan sekitar 400 ribuan warga yang vaksin dosis pertama dan 300 ribuan yang sudah vaksin dosis kedua.

Di sisi lain, Bobby kembali menegaskan bahwa siapapun masyarakat Medan yang menderita Covid-19 agar memanfaatkan fasilitas yang disiapkan Pemko Medan.

Mulai perawatan gratis di Rumah Sakit dan lokasi Isoter hingga pemberian makan dan vitamin yang juga gratis, bagi masyarakat yang melaksanakan Isolasi Mandiri di rumah. (lamru)