PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Dampak Sekolah Diliburkan, “Nenek Penyedia Lahan Parkir di SMA N 5 Medan Itupun Terancam Kelaparan”

Catatan Wartawan Media Online PosRoha.com ; Lambok Manurung

Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19) yang berkepanjangan terbukti berdampak buruk terhadap seluruh sektor apalagi ekonomi. Hal itu sangat dirasakan, usaha dagang dan penyedia lahan parkir di lingkungan sekolah yang harus tutup total karena anak sekolah diliburkan.

Sejak pandemi Covid 19 yang melanda kota Medan, akhirnya pemerintah meliburkan sekolah sejak Maret 2020 Tahun lalu dan mengganti  pembelajaran lewat dalam jaringan (daring) online. Kebijakan itu membuat usaha penyedia lahan parkir di lingkungan sekolah “gigit jari”.

Seperti halnya usaha ibu Asnidar (53) yang akrab disapa Nenek itu, penyedia lahan parkir di depan SMA N 5 Medan Jl Pelajar Kecamatan Medan Kota, Kota Medan tutup total sehingga sumber penghasilan tidak ada lagi dan terancam kelaparan. Halaman depan rumah semi permanen berukuran 12 x 6 meter itu, yang biasanya difungsikan tempat parkir sepeda motor bagi siswa/i pelajar SMA N 5 Medan kini terlihat kosong dan berlumut.

Biasanya, wajah ceria dan canda tawa anak anak berseragam putih abu abu itu tidak lagi mampir dihalaman rumah dan memberi uang recehan kepada Nenek Asnidar sebagai jasa parkir. Belakangan ini, Asnidar mengaku, setiap pagi buka pintu rumah hanya termenung terbayang suara sepeda motor tertib mampir di depan rumahnya.

Menurut penuturan Asnidar kepada PosRoha.com, Rabu (22/9/2021), usaha penyedia lahan parkir dengan memfungsikan halaman rumahnya digelutinya sejak Tahun 2013. Kala itu suami setelah meninggal dunia dengan meninggalkan Asnidar bersama 2 anaknya.

Asnidar sebagai tulang punggung keluarga yang harus menghidupi ke dua anaknya terpaksa bekerja keras sebagai guru ngaji dan buruh cuci. Bahkan peluang penyedia parkir di halaman rumah dimanfaatkan guna mendukung ekonomi keluarga.

Menurut Asnidar, belakangan ini, Dianya memperoleh hasil dari penyedia parkir sekitar Rp 50.000 sd Rp 60.000 per hari kecuali libur sekolah. Penghasilan itu, digunakan untuk belanja dapur sehari hari menghidupi kedua anaknya.

Namun, sejak Pembelajaran Tatap Muka diganti menjadi daring pada Maret Tahun 2020 lalu. Sungguh diluar dugaan Asnidar, anak sekolah pun diliburkan sehingga sumber utama keuangan mereka pun terhenti. Begitu juga, sumber tambahan dari guru ngaji dan buruh cuci tidak lagi beraktifitas karena Covid 19.

Penuturan polos dengan rawut wajah sedih dan bibir gemetar terlihat ketika Asnidar menjawab pertanyaan wartawan PosRoha.com. Tiada kata selain harapan dan Doa, agar pandemi Covid 19 cepat berakhir sehingga pemberlakuan pembelajaran tatap muka di SMA N 5 Medan segera dibuka.

Untuk saat ini, kata Asnidar, untuk memenuhi kebutuhan dapur sehari hari Dianya bersama  ke 2 anaknya hanya tertumpu dari penghasilan anak pertamanya yang baru tamat SMA dan bekerja di salah satu supermarket di Medan. Sedangkan anak ke 2 masih pelajar SMP N 3 Medan.

“Lumayan terbantu, kami telah difasilitasi Kepling masuk dalam PKH (red-Peserta Keluarga Harapan),” aku Asnidar.

Namun kata Asnidar, Dianya sangat berharap adanya perhatian Pemko Medan melalui kebijakan Walikota Medan Bobby Afif Nasution berkenan membantu sulitnya ekonomi mereka ditengah pandemi Covid 19 saat ini.

“Saya berusaha untuk aktifitas buru cuci dan guru ngaji tapi situasi Covid jadi penghalang. Aktifitas keluar rumah dibatasi apalagi ada PPKM,” ujar Asnidar seraya memaklumi aturan itu demi menjaga penularan Covid 19.

Diakhir pertemuan, Asnidar menyebut telah pernah dikunjungi Wakil Ketua DPRD Medan H Ihwan Ritonga SE pada Agustus 2021 lalu. Ihwan Ritonga yang juga Ketua DPC Gerindra Kota Medan itu menyemangati Asnidar agar tetap berdoa dan ikhtiar melewati Covid 19.

Kepada wakil rakyat itu, Asnidar telah menyampaikan situasi sulitnya ekonomi keluarga mereka dan kondisi yang cukup memprihatinkan di masa pandemi Covid 19.  “Semoga pandemi Covid 19 berakhir agar sekolah di buka kembali,” harap Asnidar. Semoga….!  [*****]