PosRoha.com | Medan, Sejumlah warga di Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat, Kecamatan Medan Kota mengaku kecewa dan memprotes sikap Camat Medan Kota, Tengku Chairuniza yang kembali mengangkat Michael Fransisco Purba (MFP) sebagai Kepala Lingkungan (Kepling) di Lingkungan 1, Kelurahan Pasar Merah Barat. Warga minta pengangkatan Kepling dibatalkan.
Padahal menurut salah satu warga Amran, masyarakat di lingkungan 1 sudah lama meminta agar Kepling MFP segera diganti karena kinerjanya kurang peduli dengan keluhan warga.
“Camat Medan Kota sudah lama tahu buruknya kinerja Kepling atas nama Michael ini, dan dia sudah pernah berjanji akan menggantinya. Tapi ternyata kemarin si Michael ini masih ikut assesment, dimenangkan dan dipilih lagi jadi Kepling. Padahal Camat juga tahu, buruk sekali kinerja Kepling ini,” ucap warga Lingkungan 1, Amran kepada wartawan, Kamis (6/1/2022).
Dikatakan Amran, ada banyak alasan yang membuat warga tidak lagi setuju MFP kembali menjadi kepling di lingkungan 1. Selain dinilai berkinerja buruk, domisili MFP di lingkungan 1 hanya di atas kertas, yaitu di KTP dan KK. Faktanya sehari-hari, MFP justru tinggal atau berdomisili di kawasan Padangbulan.
“Sudah lumayan lama dia jadi kepling, tapi rata-rata warga nggak kenal sama dia, karena tinggalnya nggak disini tapi di Padangbulan. Memang ada rumahnya disini, tapi jarang dia disini. Dulu orangtuanya yang kepling, kalau orangtuanya warga kenal karena tinggalnya memang disini, tapi kalau dia rata-rata warga nggak kenal karena nggak tinggal disini,” ujarnya.
Akibatnya, kata Amran, mayoritas warga di Lingkungan 1 justru meminta bantuan Kepala Lingkungan 2 untuk mengurus kepentingan mereka, seperti pengurusan KTP, KK, dan banyak hal lainnya.
“Kami biasanya ngurus surat menyurat sama kepling sebelah, lingkungan 2. Kenapa? Karena keplingnya nggak disini, dia pun gak kenal sama warganya,” katanya.
Untuk itu, Amran dan para warga Lingkungan 1 meminta Camat Medan Kota dan Lurah Pasar Merah Barat untuk membatalkan pengangkatan kembali MFP sebagai Kepling di Lingkungan 1.
“Kemarin masyarakat sudah diminta Camat untuk menyiapkan warga disini agar jadi calon kepling, sudah kami siapkan dan sudah ikut assesment di Bulan Desember lalu. Tanggal 31 Desember (2021) itu diumumkan hasilnya, tapi tetap dia (MFP) yang jadi keplingnya. Warga kecewa dibuatnya, entah apa yang dipertahankan Camat dan Lurah dari Kepling ini,” keluhnya.
Senada dengan Amran, warga lainnya J Simanjuntak juga mengaku heran dengan dipilihnya kembali MFP setelah warga lingkungan 1 mengeluhkan banyak hal tentang kepling tersebut.
“Pada dasarnya kami sih terserah siapa yang jadi kepling, tapi bukan dia.
Tapi intinya, kepling itu harus warga yang sehari-hari memang tinggal disini, mengenal dan dikenal warga. Lalu kepling itu juga harus melayani, tapi kriteria itu tidak ada pada dia,” katanya.
Simanjuntak juga mengatakan, pihaknya telah berkali-kali menyampaikan protesnya secara langsung kepada MFP. Alih-alih merespon dengan baik, MFP justru selalu menanggapinya secara arogan.
“Saya tinggal disini sudah 3 tahun, tapi tak kenal siapa keplingnya. Saya pindahan, tapi gak pernah dia tanya saya pindahan dari mana. Saya bukan nggak mau lapor juga ke kepling, tapi keplingnya pun gak tinggal disini, tinggalnya di Padangbulan. Akhirnya pernah kami ketemu, arogannya luar biasa. Tidak pernah mau melayani masyarakat,” sebutnya.
Sementara warga lainnya, M Rizki yang merupakan seorang pedagang di Jalan Juanda mengaku bahwa ia dan rekan-rekannya sesama pedagang selalu dikutip uang sebesar Rp2 ribu hingga Rp5 ribu perharinya dengan alasan untuk retribusi sampah. Namun setiap membayar, tidak sekalipun pedagang di Jalan Juanda Lingkungan 1 diberikan karcis retribusi.
“Lantas kami tanya lah baik-baik, uang sampah itu kemana. Setelah kami tanya begitu, besoknya gak di angkat lagi sampah kami selama 4 hari, padahal kami cuma bertanya. Lalu kami tanya petugas pengangkut sampah kenapa tidak diangkat, dijelaskan petugas karena dilarang sama keplingnya. Arogan kali kepling kami ini,” ceritanya.
Semua kejadian yang memilukan hati masyarakat Lingkungan 1 ini, sambung Rizki, telah diceritakan kepada Camat Medan Kota dan Lurah Pasar Merah Barat. Namun kekecewaan warga semakin menjadi, ketika Camat Medan Kota tetap memilih MFP sebagai Kepling.
“Untuk itu kami meminta, tolong lah batalkan pengangkatan dia sebagai Kepling. Tolong lah ganti kepling kami dengan yang lain, kami butuh kepling yang tinggal bersama kami di lingkungan ini, mengenal kami dengan baik dan melayani masyarakat,” pintanya.
Mereka pun mengaku, bila permintaan warga ini tidak juga direspon positif oleh pihak Kecamatan, maka dalam waktu dekat warga bertekad akan menyambangi Kantor Camat Medan Kota guna melakukan aksi protes.
“Permintaan warga sangat mendasar. Kalau tidak di respon juga, kami akan melakukan aksi ke kantor Camat Medan Kota,” pungkasnya. (rel)
More Stories
Fraksi PKS DPRD Medan Pertanyakan Sosialisasi Upaya Penanganan Kebakaran
DPRD Medan Sampaikan PU Terkait Perubahan Atas Perda Kota Medan No 3 Tahun 2014
Sanda Senior Sumut Juara Umum Kejurnas 2025