PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Warga Medan Johor Keluhkan Banjir, Drainase Tidak Berfungsi

PosRoha.com | Medan, Anggota DPRD Medan Sukamto SE mengaku prihatin wilayah Jl Eka I hingga Eka XIV Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Gedung Johor tetap saja banjir setiap turun hujan. Apalagi kondisi itu sudah berlangsung lama dikarenakan saluran drainase tidak berfungsi.

“Memang sejak dulu saya tinggal di daerah ini persisnya Jl Eka VII merupakan langganan banjir. Malah hingga sekarang tetap saja banjir karena drainase belum diperbaiki. Maafkan saya belum bisa memfasilitasi perbaikan ke Pemko Medan, tapi ini akan menjadi PR saya,” ujar Sukamto dihadapan ratusan warga saat menggelar reses.

Pelaksanaan reses masa sidang ke II Tahun ke III TA 2022 Sukamto SE asal politisi PAN dari dapil V Kota Medan dilaksanakan di Jl Eka Suka IX, Lingkungan VIII, Kelurahan Gedung Johor, Kecamatan Medan Johor, Kamis sore (25/8/2022).

Reses dihadiri perwakilan beberapa OPD,  mewakili Dinas PU Tri Kamda N, mewakili Kasi Pemerintahan Ilham Haviv Nasution, mewakili BPJS Kesehatan Ferry Oliver S, tokoh masyarakat, tokoh pemuda, tokoh agama dan ratusan warga kinstituen.

Dikatakan Sukamto, Dianya akan tetap minta kepada Dinas PU Medan agar dapat memprioritaskan perbaikan drainase di sekitar wilayah Kekurahan Gedung Johor. “Sabar lah Bapak-Ibu, dimana mana kita lihat tambah banjir (tajir). Kita tunggu lah janji Walikota Medan, dua tahun diawal kepemimpinannya Kota Medan katanya bebas banjir,” urai Sukamto.

Sebelumnya, warga Gedung Johor, Dinda, Eli dan Junaidi mengeluhkan kondisi banjir dikarenakan saluran drainasi tidak terkoneksi dengan baik. “Banyak parit yang tidak berfungsi, pada hal wilayah ini dekat sungai,” kata Sukamto.

Pada kesempatan itu, salah satu warga minta Dinas PU Medan jangan beralasan tidak memperbaiki badan jalan rusak karena Jalan Nasional atau propinsi. “Mau jalan mana pun itu, kan warga Indonesia juga yang menikmati. Jika di Kota Medan, Pemko Medan supaya tanggungjawab membangun daerahnya,” tandas warga.

Keluhan lain juga disampaikan Masrizal terkait lapangan sejati yang tiba tiba berdiri plank Pemko Medan. Pendirian plank dinilai kurang beretika karena selama ini, masyarakat lah yang mengelola lapangan bahkan pendirian pagar dan kantor dipinggir lapangan.

“Apa salahnya, pihak Pemko Medan bersosialisasi dengan tokoh masyarakat mau diapakan lapangan itu. Takut kita,  beberapa tahun kemudian berdiri perumahan atau bangunan lain milik pihak ke tiga,” urai Masrizal.

Diakhir acara reses, Sukamto mengatakan seluru aspirasi akan ditabulasi untuk disampaikan ke Pemko Medan. Dengan harapan, pengajuan merupakan E Pokir ke Pemko Medan guna ditindaklanjuti skala prioritas. (lamru)