PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Raih Prestasi, Ketum KONI Medan Motivasi Atlet Lebih Serius di Pelatda

PosRoha.com | Medan,
Ketua KONI Kota Medan Drs.Eddy H.Sibarani MSi berharap, agar atet kota Medan yang berada di Pelatda PON 2024 tetap semangat berlatih guna meraih medali di arena PON mendatang. Harapan tersebut disampaikan nya pada kegiatan PODCAST COPI SUMUT dikantor KONI belum lama ini.

“Kendati saat ini KONI Sumut dihadapkan pada masalah jumlah anggaran yang belum seperti yang diharapkan, tetapi kondisi itu jangan dijadikan alasan atlet Kota Medan untuk tidak serius pada Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Sumatera Utara menuju Pekan Olahraga Nasional XXI Aceh – Sumut 2024, ” tegas Eddy.

Saat ini ada 642 atlet Medan dari total 1.130 atlet yang berada di Pelatda. “Saya berharap Medan tidak hanya mendominasi dari segi jumlah, tapi juga bisa mendominiasi dari kontribusi medali,” kata Eddy H Sibarani.

Terkait jumlah medalinya, Eddy tidak bisa merinci pasti. Pihaknya harus menyesuaikan target yang dicanangkan KONI Sumut. “Kami (KONI Medan) mungkin hanya bisa menyebut persentasenya di angka sekitar 50 sampai 60 persen dari total medali Sumut. Pertimbangannya tentu yang terjadi di PON selama ini. Kurang lebih tanpa disengaja, jumlah atlet Medan ada 50 sampai 60 persen sama dengan jumlah medalinya,” sebut Eddy yang pernah menjadi Technical Delegate Cabor Tinju pada PON Riau 2012 lalu.

Dominasi atlet Medan di kontingen Sumut memang selalu terjadi. Jumlahnya kini meningkat seiring Sumut jadi tuan rumah bersama Aceh di PON 2024. Artinya kedua provinsi itu tak melalui babak kualifikasi atau Pra-PON.

“Sudah jelas jumlahnya sekarang meningkat dari PON Papua lalu, bahkan hampir 400 persen peningkatannya. Dari 66 cabor. PON ini sebenarnya prestasi, bukan partisipasi atau cari pengalaman. Sementara kita (tuan rumah) tidak melalui babak kualifikasi. Makanya jumlahnya bengkak,” ujar dia.

Sedangkan provinsi lain sudah melalui kualifikasi. Sudah nampak peringkat berapa. “Mereka minimal 8 besar. Peluang medali sudah ada. Bagi kita ,Ini kita dilema,” tambahnya.

Di lain sisi, Eddy tetap melihat dampak positif Sumut sebagai tuan rumah PON. Salah satunya venue. “Jujur saja, kalau ditanya apa kerinduan tuan rumah PON yaitu tersedianya venue. Karena dengan PON cita-cita venue terbangun. Kita berharap tentu PON berjalan lebih baik. Dan PON tidak bisa sukses sendiri tanpa dukungan semua aspek. Kekuatannya harus kerja sama. Semua harus beri kontribusi. Tidak mustahil, empat bulan lagi PON, bisa memberikan yang terbaik,” ujar Eddy melanjutkan.

Disinggung tentang jumlah anggaran yang diterima  KONI Sumut dari pemerintah yang masih berada di angka 90 Miliar, Eddy mengajak agar para pengurus cabor bisa bersikap realistis. Jangan memaksa untuk melakukan try out apalagi training camp.

Mengenai gelaran PORKOT XIV Medan yang akan digulirkan bulan ini,  pembinaan atlet KONI Medan memang terus berjalan. Pesertanya bukan atlet utama yang kini berada di Pelatda PON, melainkan atlet lapis kedua.

“Tujuan utama Porkot ini ajang cari bibit. Dan tak kalah penting nambah frekuensi pertandingan. Kami mau atlet Medan tidak asik menonton atlet Pelatda, tanpa menyiapkan pelapis. Regenerasi harus disiapkan. Usia atlet Porkot saat ini idealnya untuk PON 2028. Jadi mereka ini atlet masa depan,” jelasnya. (Fujianto)