PosRoha.com | Medan,
Seluruh mahluk hidup pasti membutuhkan air untuk kehidupan. Begitu pula harapan sekitar 2,5 juta jiwa warga Kota Medan untuk menikmati fasilitas air bersih sebagai kebutuhan sehari hari.
Namun pada kenyataannya, di usia 119 Tahun Perumda Tirtanadi pada 8 September 2024 lalu, harapan seluruh warga Sumatera Utara (Sumut) dan Kota Medan khususnya belum lah mendapatkan fasilitas air bersih belum lah sepeeti yang diharapkan. Satu satu nya perusahaan pengelola air bersih milik Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) yakni Perusahaan Daerah (Perumda) Tirtanadi ternyata belum sanggup melayani permintaan pelanggan karena sumber air yang terbatas.

Tentu Perumda Tirtanadi harus melakukan berbagai upaya guna memenuhi kebutuhan warga Sumut. Selain memenuhi permintaan sambungan baru, Perumda Tirtanadi dituntut harus mampu mendistribusikan kualitas air bersih dan tidak macet. Untuk itu berbagai inovasi harus dilakukan dan menjadi PR ke depannya.
Sebab fakta saat ini, sumber air yang terbatas dan pelayanan yang belum maksimal. Untuk saat ini, Perumda Tirtanadi belum sanggup memenuhi permintaan sambungan pipa baru bagi warga Medan. Begitu juga soal mensuplay air bersih masih saja terkendala sering macet dan kualitas kotor. Untuk itu manajemen Tirtanadi diminta harus lebih fokus peduli dan lebih prioritaskan pelayanan selain profit.
Tentunya diusia 119 Tahun Perumda Tirtanadi, persoalan diatas tidak terjadi lagi. Maka ke depannya patut disikapi serius sehingga dapat berkontribusi lebih baik. Tentunya warga Sumut berharap agar, “Air bersih Perumda Tirtanadi yang Mengalir Melengkapi Hari” setiap saat.
Menurut pegiat lingkungan yang juga anggota DPR RI DR Hinca IP Pandjaitan XIII SH MM ACCS asal daerah pemilihan Sumut, kepada PosRoha.com kemaren, mengingatkan Perumda Tirtanadi agar terus meningkatkan pelayanan dalam hal pendistribusian air bersih secara merata. “Intinya jangan sampai terjadi krisis air bersih di Sumatera Utara. Untuk itu berbagai upaya, inovasi harus dilakukan dan berbagai hal kemungkinan harus diantisipasi sejak dini,” pesannya Hinca.

Hal yang penting dan utama kata Hinca Pandjaitan yang dikenal dengan kecintaan alam dan selalu mendorong melakukan penanaman pohon 23 ribu /hari. Perumda Tirtanadi harus fokus menjaga kelestarian sumber air di hulu. “Tentu Perumda Tirtanadi harus lebih peduli ikut merawat sumber air di hulu yakni hutan di Desa Rumah Sumbul Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara. Dimana hutan tersebut sebagai sumber air yang disuplay ke Kota Medan,” tandasnya.
“Sumber mata air disana harus tetap dijaga. Tentu, hutan jangan sampai gundul, kelestarian dan penanaman pohon harus ikut menjadi tanggungjawab Tirtanadi,” sebut Hinca Pandjaitan yang sangat dikenal peduli pelestarian sumber mata air dengan gagasan “Manjou Mulak Mata Mual” yakni menjaga dan merawat mata air yang tersedia serta menemukan kembali mata air yang hilang dengan melakukan penanaman pohon di hutan gundul.
Sebenarnya kata Hinca Pandjaitan asal politisi Demokrat itu, untuk menyelamatkan dan merawat mata air di setiap Desa serta menjamin ketersediaan dan ketercukupan air layak minum bagi rakyat Sumut bukan lah hanya tugas Perumda Tirtanadi. “Tetapi, tanggungjawab itu ikut pemerintah daerah dan tetap kolaborasi dengan Tirtanada,” tandasnya.
Lebih lanjut Hinca Pandjaitan menyebutkan, untuk saat ini tanah yang dipijak masih menyimpan ironi yang mendalam ketika air sumber kehidupan itu sendiri masih menjadi tantangan besar. “Maka tak heran saat ini banyak daerah dimana akses air bersih lebih mirip pencarian mutiara di dasar laut, sulit dan penuh perjuangan,” ungkapnya.
Hinca berpesan, betapa pentingnya merawat sumber daya alam warisan leluhur terdahulu. Air bukan sekedar elemen, air adalah urat nadi peradaban yang harus dijaga dengan segala daya dan upaya. Perumda Tirtanadi kiranya memperkuat kolaborasi setiap Kabupaten/Kota di Sumut. Aliansi strategis itu akan melayani bukan hanya sebagai mekanisme pengadaan sumber dana tetapi juga sebagai forum pertukaran ilmu pengetahuan dan inovasi dalam pengelolaan sumber daya air.
“Sehingga dengan bersama sama dapat dipastikan bahwa tidak satu pun warga Sumut yang terlepas dari akses air bersih dan aman,” harapnya.
Untuk memperkuat kolaborasi itu, Hinca menyerukan dan memanggil kesadaran generasi muda dapat bangkit dan memainkan peranan krusial dalam pelestarian mata air di Sumut. Nyala semangat generasi muda diharapkan menjadi lentera bagi seluruh generasi kelangsungan hidup mereka dimasa yang akan datang.
“Kita memerlukan lebih banyak semangat dan tangan tangan yang siap bekerja seperti “Panglima Mata Mual” yang telah menjadi pionir dalam menjaga dan mengawal sumber sumber air vital kita,” tukasnya.
Selain itu kata Hinca Pandjaitan, sering banyaknya permintaan namun keterbatasan sumber air pegunungan, namun harus memenuhi kebutuhan warga Sumut khusus Kota Medan bagian Utara. Ke depan nya, Perumda Tirtanadi hendaknya mampu berinovasi yakni mengelola air minum segar yang bersumber dari air laut.
“Teknologi pengolahan air laut harus diciptakan untuk komsumsi air segar yang akan didistribusikan ke rumah warga,” sebut Hinca.
Begitu juga soal peningkatan layanan untuk menghindari kekosongan air di rumah warga ketika adanya perbaikan pipa air yang sering mengakibatkan distribusi air terhenti. Maka kata Hinca Pandjaitan, perlu pihak Tirtanadi memperbanyak mobil tangki Tirtanadi untuk mensuplay air ke rumah warga yang terputus saluran akibat gangguan karena perbersihan pipa atau kerusakan. (Catatan ; Lambok Manurung/wartawan media Online PosRoha.com)
More Stories
Sumut Resmi Terapkan Lima Hari Sekolah Tahun 2025
Di Acara Family Gathering 2025, Ketua PWI Sumut Setuju kata “Gass” untuk Bupati Deli Serdang
Dipastikan Meriah, Family Gathering PWI Sumut Siapkan 2 Unit Hadiah Sepeda Motor