PosRoha.com | Medan, Pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) oleh PUD Pasar Medan menuai kritik dari para pedagang. Mereka menilai, GPM yang berlokasi di dekat pasar tradisional atau pasar rakyat, justru berpotensi mematikan ekonomi mikro pedagang, yakni sektor usaha kecil yang selama ini menjadi tulang punggung perekonomian keluarga.
Kritik ini disampaikan oleh Suwarno, seorang pedagang yang juga menjadi mitra Bulog. Ia menuturkan, para pedagang pada dasarnya sangat mendukung program Gerakan Pangan Murah (GPM). Ini dibuktikan dengan dirinya dan beberapa pedagang lainnya telah berperan aktif dengan bergabung sebagai mitra Bulog melalui program Rumah Pangan Kita (RPK) demi kelancaran distribusi beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
“Kami berkomitmen untuk turut serta melancarkan distribusi beras SPHP. Loyalitas kami pada program pemerintah sudah tidak perlu diragukan,” ujar Suwarno.
Namun, ia menyayangkan cara PUD Pasar Medan menjalankan GPM. Perbedaan harga jual beras yang sangat signifikan dan lokasi GPM yang terlalu dekat dengan lingkungan pasar dinilai Suwarno sebagai langkah yang kontraproduktif. Untuk diketahui, GPM yang diadakan PUD Pasar, menjual beras SPHP Rp58 ribu perkarung ukuruan 5 kg. Sementara para pedagang mitra RPK Bulog membeli beras SPHP dengan ukuran 5 kg seharga Rp58 ribu.
“Kami selama ini menjual juga tidak lebih dari HET, tapi harga jual PUD Pasar jauh lebih murah dari kami. Ini jelas bisa mematikan pedagang yang selama ini sudah jadi mitra Bulog,” keluhnya.
Menurut Suwarno, seharusnya manajemen PUD Pasar Medan lebih proaktif dalam menjalin komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi dengan para pedagang, terkait kelancaran distribusi beras SPHP di pasar. Ia bahkan menyebut bahwa adanya GPM di dekat pasar ini menjadi indikasi bahwa pesan Wali Kota Medan Rico Waas tidak dijalankan manajemen PUD Pasar Medan.
“Padahal, beberapa waktu lalu, dari berita yang saya baca di media massa maupun media sosial, saat Wali Kota melakukan sidak ke Pasar Sei Sikambing dan Bulog, beliau mengarahkan agar manajemen PUD Pasar Medan aktif berkordinasi dan berkomunikasi dengan instansi terkait hingga pedagang, terkait pendistribusian beras SPHP,” kata Suwarno.
Suwarno menekankan bahwa kritik ini murni datang dari keresahan para pedagang dan bukan dilandasi oleh sentimen pribadi. Terlebih pedagang merupakan aset bagi PUD Pasar. “Tolong jangan dianggap saya belum move on atau sebagainya. Ini murni adanya keresahan dari rekan-rekan pedagang yang harus kami suarakan. Ini soal perut, soal keberlangsungan hidup pedagang kecil,” jelasnya.
Ia menjelaskan, pedagang kecil seperti mereka bergantung pada margin keuntungan yang tipis. Ketika ada program yang menjual barang serupa dengan harga jauh di bawah harga mereka, roda ekonomi mikro akan lumpuh. (lamru)
More Stories
Walikota Medan Perintahkan Camat, Segera Aktifkan Poskamling
El Barino Shah Apresiasi dan Dorong Walikota Medan Percepatan Penanaman Kabel Bawah Tanah
Jaga Suasana Kondusif, Reza Pahlevi Lubis Dorong Percepatan Pengaktifan Siskamling