PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Terkait Buruknya Manajemen RS Bachtiar Djafar, DPRD Medan Minta Walikota Segera Bertindak

PosRoha.com | Medan, Buruknya tata kelola manajemen Rumah Sakit (RS) Bachtiar Djafar di Medan Labuhan terus mendapat sorotan tajam dari kalangan DPRD Medan. Kali ini, anggota Komisi II DPRD Medan Henry Jhon Hutagalung mengaku prihatin dengan minimnya kunjungan pasien.

“Tentu ada yang tak beres, terutama masalah pelayanan, setuasi itu tidak boleh dibiarkan. Walikota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas harus segera bertindak,” desak Henry Jhon Hutagalung (foto) kepada PosRoha.com, Sabtu ,(13/12/2025) menyikapi minimnya kunjungan pasien sejak beroperasi RS Bachtiar Djafar Tahun 2022 lalu.

Dikatakan Henry Jhon, Walikota Medan harus segera melakukan evaluasi manajemen secara menyeluruh. “Apalagi bidang kesehatan merupakan program kerja skala prioritas Pemko Medan,” tegas Henry Jhon yang membidangj kesehatan itu.

Menurut Henry Jhon Hutagalung, Walikota Medan harus melakukan evaluasi dan menempatkan sosok pemimpin yang memiliki kemampuan mengelola Rumah Sakit.

“Evaluasi juga perlu terkait ketersediaan dokter dan SDM. Begitu juga dengan kelengkapan alat medis dan tenaga kesehatan (nakes). Dan paling penting penanganan dan pelayanan yang dilakukan petugas nakes kepada warga yang datang berobat. Tentu, pelayanan humanis harus diterapkan,” sebut Henry Jhon.

Pada kesempatan itu, Henry Jhon Hutagalung mendorong Walikota Medan supaya segera mengambi solusi konkrit agar keberadaan RS Bachtiar Djafar memenuhi harapan masyarakat. “Kita harapkan pengawasan yang maksimal dari Inspektorat Pemko Medan yang rutin dan maksimal,” imbuhnya.

Sebagaimana diketahui, pengelolaan manajemen RS Bachtiar Djafar di Kecamatan Medan Labuhan dinilai sangat buruk. Pasalnya, sejak beroperasinya Rumah Sakit milik Pemko Medan itu sejakTahun 2022 kunjungan pasien sangat minim.

Pantas saja, progres kemampuan kinerja soal tata kelola manajemen RS patut dipertanyakan. Pantas disayangkan, disaat seluruh RS swasta di Medan kewalahan menerima pasien, berbanding terbakik dengan kondisi RS Bachtiar Djafar minim dengan pasien.

Sumber informasi yang diperoleh PosRoha.com, selain kunjungan pasien yang sangat minim, sejumlah alat kesehatan (Alkes) di RS berlantai 6 itu banyak tidak berfungsi. Seperti 4 kamar operasi tidak berfungsi, bocor dan aroma bau.

Parahnya lagi, jumlah pasien rawat jalan November 2025 di RS Bachtiar Djafar hanya 409 orang. Dan total pasien selama 11 bulan yakni sejak Januari hingga November 2025 hanya 4.572 orang. Sedangkan pasien rawat inap pada selama Tahun 2025 hanya 1.100 pasien. Di bulan November 2025 hanya 110 pasien.

Sama halnya dengan pasian melahirkan juga minim. Dengan jumlah tenaga kesehatan (Nakes) profesi Bidan di RS Bactiar Djafar sekitar 26 orang, nyaris tidak pernah menangani pasien melahirkan.

Hingga saat ini, pasien melahirkan secara normal hanya 7 orang. Dan pelayanan bersalin secara normal terakhir di bulan Januari 2025. Sedangkan, operasi bedah ringan terakhir di bulan Agustus lalu dan hingga saat ini tidak pernah lagi. (lamru)