PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Hj Bunda Indah: “Lestarikan Kebaya Sebagai Warisan Budaya Leluhur”

PosRoha.com | Medan, Dinilai pakaian Berkebaya sebagai budaya leluhur nyaris punah dari Nusantara bahkan diklaim negara lain sebagai milik budaya luar. Tokoh wanita Nasional Hj Bunda Indah terinspirasi akan menyelenggarakan parade Berkebaya Nusantara menuju Unesco.

Menurut Hj Bunda Indah yang juga Ketua Umum Rumah Komunitas Lintas Agama (RKLA)   selaku penanggungjawab penyelenggara Parade Berkebaya Nusantara diyakini dapat mewujudkan Kebaya sebagai warisan budaya.

Hj Bunda Indah dan drg Tina Arriani M Kes

Dalam diskusinya kemaren di RRI, Hj Bunda Indah juga mengatakan kegiatan parade berkebaya Nusantara sekaligus mengkampanyekan ditetapkannya Hari Kebaya Nasional.

Disampaikan Hj Bunda Indah yang juga Ketua Majelis Taklim, warisan leluhur berkebaya saat ini nyaris punah dan diklaim milik negara lain. Dengan kondisi itu, Hj Bunda Indah terpanggil dan tidak akan berhenti  menyelamatkan budaya leluhur dengan Berkebaya.

“Budaya berkebaya jangan sampai hilang, itu ciri khas dan warisan leluhur serta kebanggaan bangsa kita. Saya gak terima produk leluhur saya dirampok negara luar. Mohon kaum perempuan Indonesia bersatu mempertahankan budayanya,” tandas Bunda.

Pada kesempatan itu Hj Bunda Indah mengajak perempuan Indonesia mampu menunjukkan kecintaannya terhadap bangsa NKRI. “Saya selaku muslim tidak ingin budaya Berkebaya dihilangkan. Buktikan sosok kebaya muslimah. Muslim itu ada berkebaya dan harus dilestarikan,” terang Bunda Indah.

Bahkan kata Bunda Indah, Dianya bermohon kepada Presiden RI Joko Widodo agar Tahun 2023 dapat menerbitkan Kepres dan Perda setiap daerah agar pakaian Berkebaya menjadi kewajiban. Sehingga pelaku UMKM produk kain kebaya dalam negeri semakin maju.

Untuk mensukses parade berkebaya, Hj Bunda Indah berharap dukungan dan partisipasi dari seluruh kepala daerah dan instansi terkait. Baik itu seluruh organisasi wanita, politik dan instansi lainnya diharapkan memberi dukungannya.

Sementara itu masih dalam acara diskusi yang juga dihadiri Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Anak Tuah Melayu drg Tina Arriani M.Kes mengatakan Kebaya yang awalnya budaya leluhur harus dilestarikan. Dimana pakaian Kebaya sejak leluhur sudah ada yang diwariskan kepada generasi anak bangsa. Bahkan, wanita melayu pun sudah menggunakan  pakaian kebaya dan patut diwariskan.

Pada kesempatan itu drg Tina Arriani mengajak wanita tuah melayu harus membudayakan kebaya. Karena Kebaya terbukti anggun. “Perempuan kiranya dapat melestarikan budaya kita, perempuan patut cinta dengan budayanya,” imbuh drg Tina.

Dikatakan Tina, digelarnya acara parade kebaya guna mendorong pengembangan pelaku usaha UMKM produk kain kebaya dan batik dalam negeri. Ke depannya akan dapat menjadi perhatian pemerintah terkait pengembangan UMKM. Pada kesempatan itu, drg Tina mengajak seluruh putri melayu ikut hadir dan berkebaya di parade kebaya.

Saat ini tambah Tina, Tuah Melayu punya binaan UMKM batik dan tenun selain produk mkanan ada pernak pernik kerajinan dari bahan pengolahan limbah.

“Perempuan harus dapat menjadi motivator kebaikan bagi diri sendiri, keluarga dan bangsa. Perempuan itu harus mampu merobah akhlak mental demi kebaikan,” sebut drg Tina Arriani M Kes selaku ASN dan saat ini bertugas di RSUD Bachtiar Djafar Medan Labuhan.

Ditambahkan drg Tina, parade gebyar Kebaya Nasional akan digelar Minggu 28 Agustus 2022 di lapangan Benteng Medan. Diperkirakan akan menghadirkan peserta 15.000 dari 33 Kabupaten/Kota di Sumut. Seluruh daerah dari 8 etnis dapat berpartisipasi berbaur membawa nuansa budaya masing masing. Begitu juga dengan para konsulat dari beberapa negara turut hadir parade kebaya nanti dengan pakaian Kebaya. (lamru)