PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Upaya RS Pirngadi Medan Tingkatkan Layanan Kesehatan Medical Tourism

PosRoha.com | Medan, Manajemen Rumah Sakit (RS) dr Pirngadi Medan mengaku terus melakukan upaya peningkatan layanan kesehatan. Apalagi setelah RS Pirngadi ditetapkan sebagai RS Medical Tourism di Medan terus melakukan inovasi layanan kesehatan yang prima.

“Kita telah mengadakan penelitian terhadap kepuasan pasien. Hal itu guna koreksi melakukan perbaikan. Juga mengadakan diklat kepada petugas RS sebagai garda terdepan agar dapat berkomunikasi ramah, baik dan efektif kepada pasien maupun keluarga pasien,” terang
Subkordonator hukum dan humas RS Pirngadi Medan
Edison Peranginangin SH M.Kes MH (foto) kepada PosRoha.com, Kamis, (3/11/2022).

Untuk itu, guna mendukung program Walikota Medan M Bobby Afif Nasution menjadikan kota Medan sebagai kota wisata kesehatan, RS Pirngadi kelas Tipe B telah melakukan kerjasama Medical Tourism terkait THT dan Gigi.

“Sarana prasarana di lantai 2 gedung RS Pirngadi sudah kita siapkan. Petugas kita sudah mendapat pelatihan gigi dan mulut. Mulai dari tempat pendaftaran, petugas sudah ada yang mahir bahasa inggris, ” sebut Edison Peranginangin.

Terkait masalah penilaian pelayanan kesehatan, pihak manajemen RS Pirngadi sudah mendapat Akreditasi Paripurna sebanyak dua kali berturut turut yang penilaiannya 3 kali setahun. Dan penilaian ulang yang ke tiga akan dilaksanakan bulan April Tahun 2023.

Ditambahkan Edison Peranginangin, keberadaan RS Pirngadi Medan kendati sudah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) diakui hingga saat belum mampu untuk mandiri dikarenakan keuangan belum sehat. “Hingga saat ini kita masih disubsidi Pemko Medan, pasien kami selalu sikit,” papar Edison.

Menurut Edison, ada hal yang dimungkinkan sehingga pasien RS Pirngadi Medan menjadi sedikit. Seperti, adanya Permenkes No 1 2012 tentang rujukan berjenjang tidak memperbolehkan pasien berobat dari Fasilitas Kesehatan (Faskes) seperti Puskesmas ke RS Type melainkan ke type C dulu.

“Peraturan itu membuat pasien dari Puskesmas tidak boleh langsung berobat ke RS Pirngadi (type B). Pasien tidak bebas memilih RS, pada hal terkait pelayanan dan kelengkapan RS Pirngadi sudah lebih membaik,” ujar Edison.

Dikatakan lagi, minimnya pasien yang berobat ke RS Pirngadi memang agak terkendala terhadap mahasiswa yang sedang koas (praktek). Terkait itu, Edison berharap supaya dilakukan revisi Permenkes No 1 2012. (lamru)