PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Lingkungan IX Kelurahan Bantan Padat Penduduk Dihuni 860 KK, Warga Usulkan Pemekaran

PosRoha.com | Medan, Warga lingkungan IX Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung minta Pemko Medan dapat direalisasikan pemekaran lingkungan. Sebab, saat ini Lingkungan IX dihuni padat penduduk mencapai 860 KK sehingga Kepala Lingkungan (Kepling) IX dipastikan lebih ekstra melayani warganya.

“Kepling jarang bersosialisasi bertemu seluruh warganya. Dapat kita maklumi karena warga di lingkungan kita cukup banyak. Makanya warga kurang maksimal mendapat pelayanan publik dari Kepling,” ujar Sofyan Siregar selaku warga setempat.

Pernyataan itu disampaikan Sofyan saat mengikuti reses masa sidang ke II Tahun ke 4 Tahun 2023 Dapil IV, Anggota DPRD Medan Hj Netty Yuniarti Siregar (Partai Gerindra) di Jl Letda Sujono, Kelurahan Bandar Selamat, Kecamatan Medan Tembung, Jumat siang (19/5/2023).

Dikatakan Sofyan, diharapkan anggota dewan dapat memfasilitasi usulan itu ke Pemko Medan agar Lingkungan IX dapat dimekarkan. “Kasihan juga Kepling terkesan kewalahan melayani warganya untuk urusan apa saja,” sebut Sofyan.

Menyikapi usulan warga, Anggota DPRD Medan Hj Netty Yuniarti Siregar mengatakan agar Pemko melalui Tata Pemerintahan dapat mengkaji kondisi keberadaan lingkungan yang dikeluhkan warga.

Netty menyebut, guna memaksimalkan pelayanan publik kepada masyarakat. Kepling sebagai ujung tombak pelayanan dasar harus lebih banyak bersama masyarakat. Untuk itu, keberadaan Kepling supaya lebih mudah terjangkau masyarakat tidak ada salahnya untuk dimekarkan.

Sementara itu, Kepling 9 Kelurahan Bantan Delvi Indra ketika dihubungi mengaku jika jumlah warganya sekitar 860 KK. Delvi menyebut Dianya terus memberikan pelayanan yang maksimal kepada warganya.

Mengingat jumlah warga yang begitu banyak, Delvi menyebut sedikit agak lama proses ketika melakukan pendataan administrasi kependudukan. “Karena banyak sedikit agak lama. Kalau pelayanan lainnya semua kita jangkau,” sebut Delvi.

Keluhan lain juga disampaikan warga terkait parit di Jl Bersama yang tidak berfungsi. Setiap hujan turun, air selalu meluber seakan parit tidak berfungsi. Warga minta agar parit diperbaiki sehingga aliran air lancar.

Menanggapi hal ini, Netty minta Dinas SDABMBK Kota Medan supaya dapat melakukan perbaikan parit sekaligus normalisasi. Itu pun kata Netty, warga diminta supaya tetap menjaga kebersihan lingkungan. Warga agar tetap mewadahi sampah dari rumah masing masing tidak membuang ke parit.

Karena apabila sampah dibuang keparit sangat berdampak buruk karena parit tumpat dan air tidak mengalir mengakibatkan banjir.

Diakhir acara reses, Netty menyebut bahwa keluhan warga akan ditabulasi dan disampaikan ke Pemko Medan. “Kita harapkan Pemko Medan dapat merealisasikan aspirasi warga yang ditampung lewat reses,” kata Netty.

Hadir saat reses, mewakili Camat Medan Tembung Syafril Anis Pane, mewakili SDABMBK Ansyaruddin, Dinas DP3APMP2KB Anas A Siregar, Trantib Kelurahan Bandar Selamat Pariono, mewakili BPJS Kesehatan Fery Sinaga, tokoh pemuda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan ratusan masyrakat konstituen. (lamru)