PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Kendala Serius, Atlet Panjat Tebing Tidak Miliki Peralatan Latihan

PosRoha.com | Medan, Untuk memaksimalkan capaian perolehan medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI/2024 Aceh-Sumut, Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) mengalami masalah serius. Sebab, hingga saat ini FPTI Sumut tidak memiliki peralatan latihan yang memenuhi standard.

Tentu saja, Pengurus Provinsi FPTI Sumatera Utara terpaksa menurunkan target perolehan medali emas panjat tebing di ajang PON yang akan datang.

Hal itu disampaikan Ketua Pengprov FPTI Sumut, drg Yerzy A Rinjani didampingi Sekum Ronny Suganda dan pelatih Hendra menjelaskan di Posko Publikasi PON XXI Disporasu, Senin (10/7/2023). “Awalnya kita sempat menargetkan perolehan 2 medali emas di PON XXI, namun kami kemudian menurunkannya menjadi 1 emas. Hal ini karena bantuan peralatan latihan yang pernah kami minta tak kunjung terpenuhi sampai sekarang,,” ujar drg Yerzy AR.

Diakui , harga peralatan latihan yang dibutuhkan cukup mahal, mencapai ratusan juta, seperti timer yang memenuhi standart.
Akibat tidak mempunyai peralatan timer berstandart, membuat atlet panjat tebing Sumut kesulitan berkompetisi secara maksimal karena sering membuat kesalahan atau foul saat mengikuti event-event nasional.

“Sebab itulah, FPTI Sumut kemudian akhirnya hanya berani menargetkan medali emas dari nomor speed mix classic, dengan mengandalkan pasangan atlet Arya Michael dan Siti Nurnabila,” paparnya.

Selain itu, FPTI Sumut juga membutuhkan peralatan auto belay (alat pengaman otomatis) karena hingga saat ini hanya berlatih memakai alat pengaman tali. Masalah kekurangan peralatan ini sebenarnya sudah disampaikan kepada pihak yang berwenang, termasuk ke Gubernur Sumatera Utara (Gubsu).

“Sudah ada dua tahun lah kita minta bantuan kekurangan peralatan ini, proposal sudah juga sudah diajukan, tapi sampai sekarang belum ada terpenuhi,” ujar Yerzy AR.

Diakui, atlet nomor speed mix classic yang jadi target, belum mengukir prestasi nasional. Namun, FPTI Sumut berani menargetkan nomor ini, karena perkembangan atletnya selama di Pelatda dinilai menjanjikan.

“Kalau prestasi mereka pada event nasional, memang belum ada. Namun, kami yakin dengan kemajuan mereka tunjukkan di Pelatda,” ujar pelatih panjat tebing Sumut, Hendra .

Hendra sebagai pelatih panjat tebing menyebutkan satu emas lain yang sempat jadi target mereka di PON 2024 dari nomor Speed WR. “Namun kendalanya karena tidak biasa berlatih dengan timer yang memenuhi standart atlet kita sulit beradaptasi dan sering foul saat bertanding di kejuaraan yang berlevel nasional, ya akhirnya kita hanya menargetkan emas dari speed mix classic,” kata Hendra yang sebenarnya masih berstatus atlet panjat tebing Kaltim, namun kini kembali ke Sumut karena terpanggil untuk menangani tim Pelatda Sumut.

“Saya sebenarnya masih berstatus atlet Kaltim, namun terpanggil untuk membela nama baik daerah sendiri, maka saya memutuskan kembali ke Sumut” ungkapnya.

Sekum FPTI Sumut Ronny Suganda menjelaskan saat ini, ada 5 atlet putra dan 4 atlet putra yang menjalani Pelatda jangka panjang PON 2024. Sebelumnya ada 10 atlet, namun 1 atlet putra tereliminasi kalah tes fisik. Sebenarnya, sebagai tuan rumah Sumut mendapat kuota 16 atlet. Namun, FPTI Sumut kesulitan mencari atlet berkompeten yang mampu bersaing di tingkat nasional.  FPTI Sumut kini memusatkan Pelatda di area stadion mini Jalan Pancing, sedangkan latihan fisik di Lapangan Benteng dan perguruan Gajah Mada Medan. (Pujianto)