PosRoha.com | Medan, Para tokoh olahraga Sumatera Utara mengaku prihatin karena peringatan Hari Olahraga Nasional (Haornas) ke-42 Tahun 2025 tingkat provinsi terkesan sepi. Ketua Umum KONI Sumut dua periode (2016-2021 dan 2021-2025) John Ismadi Lubis yang kini menjadi Staff Ahli Ketua Umum KONI Pusat Marciano Norman, selasa (9/9) di Medan
bersama Guru Besar Olahraga FIK Unimed, Prof Agung Sunarno, dan dua pengurus KONI Sumut di masa kepengurusannya, Kisharianto Pasaribu serta RamliTarigan mengapresiasi Pemprovsu memperingati Haornas dengan menggelar upacara di halaman kantor Gubsu, Selasa pagi.
Hanya saja John, Agung, Kisharianto dan Ramli Tarigan, juga mengaku prihatian, peringatan Haornas tingkat Sumut kembali hanya sekadar seremony upacara, tidak disertakan dengan bentuk kegiatan yang sifatnya dapat menjadi stimulus bagi pelaku maupun pembina atau stake holder olahraga, agar membuat olahraga provinsi ini lebih bergairah.
“Haornas 2025 harusnya menjadi momentum menjadikan Olahraga Sumut lebih bergairah guna mempertahankan prestasi menduduki empat besar pada PON XXII/2028 NTT/NTB mendatang,” ujar John.
Disampaikan, dalam tiga tahun terakhir ini, Haornas di Sumut sekadar diperingati dalam bentuk upacara tanpa ada pemberian apresiasi bagi atlet, pelatih, wasit, pembina, tokoh maupun guru dan badan atau lembaga yang mendukung olahraga.
“Hal ini membuat kita prihatin, karena apresiasi dari pemerintah sesungguhnya sangat berarti bagi insan olahraga,” sebut John.
Belum ada keterangan pasti dari Pemprovsu mengapa Haornas kembali tanpa pemberian penghargaan Pemerintah terhadap pelaku olahraga. Kalaupun efesiensi dijadikan alasan kiranya juga kurang tepat, karena hal ini bukan baru terjadi tahun ini saja, tapi sudah sejak tiga tahun terakhir.
Ketika disebutkan kondisi ini sepertinya tidak hanya terjadi di Sumut, tetapi dari tingkat pusat (Kemenpora) hingga ke tingkat provinsi lainnya. Prof Agung Sunarno menambahkan, semestinya kondisl ini perlu kebijakan atau kearifan lokal dari pimpinan provinsi. Apalagi Sumut di akhir 2024 sukses menjadi tuan rumah PON XXI bersama Aceh, bahkan menduduki posisi empat besar.
Hanya saja, Pemprovsu memang dituntut bekerja ekstra keras karena pemberian apresiasi ini tidak terlepas dari anggaran. Guru Besar FIK UIMED ini menambahkan , pembangunan olahraga merupakan hal yang tidak dapat ditepikan. Olahraga tidak sekadar bicara kalah menang, tetapi yang terpenting adalah wadah untuk membentuk watak dan karakter anak bangsa yang sportif, tangguh. memiliki daya saing dan berjiwa kompetitif.
Dikesempatan silatirahmi itu John, Agung, Kisharianto dan Ramli Tarigan menyampaikan duka cita yang mendalam atas meninggalnya dua atlet karate Sumatera Utara asal perguruan Shindoka Muhammad Dhijey Lexsie (17) dan Fahri Akbar (11) yang.mengalami kecelakaan mobil rombongan terguling usai mengikuti event di Padang.
“Kepergian dua karateka masa depan Sumut itu merupakan duka bagi masyarakat olahraga Sumut .Kita berdoa semoga mereka mendapat tempat terbaik disisi Tuhan Yang Maha Esa, ” ujar Jhon dan lainnya. (lamru)
More Stories
Pengprov IPF Sumut Gelar Penataran Pelatih
Salomo TR Pardede Dukung dan Fasilitasi Turnamen Biliar Wartawan
Pengkot PASI Medan Juara Umum Kejurda Atletik 2025