PosRoha.com | Medan, Suasana hangat dan penuh imajinasi mewarnai Festival Dongeng Pelajar Sumatera Utara yang berlangsung selama dua hari, Sabtu–Minggu (15–16 November 2025), di Galeri Taman Budaya Sumatera Utara, Komplek PRSU. Mengusung tema “Mari Mendongeng Merawat Budaya”, kegiatan ini diikuti 40 pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat dari Medan, Deliserdang, dan Binjai.

Festival ini merupakan bagian dari program Fasilitasi Pemajuan Kebudayaan (FPK) Tahap II Tahun 2025 Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah II dengan Soekisno sebagai penerima manfaat dan motor penggerak kegiatan.
Pada hari pertama, para peserta mengikuti sesi workshop yang dipandu langsung oleh Soekisno—pendongeng berpengalaman yang dikenal memiliki kemampuan kuat dalam membangun suasana dan mengajak audiens ikut menyelami cerita. Melalui pendekatan interaktif, Soekisno mengajarkan teknik vokal, penghayatan, ekspresi, serta penguasaan panggung dengan cara yang sederhana, menyenangkan, dan mudah dipraktikkan.

Beberapa latihan spontan membuat banyak peserta yang awalnya malu mulai berani tampil. Soekisno memberi ruang bagi setiap pelajar untuk menemukan gaya bertutur mereka sendiri, sekaligus mendorong mereka menggali potensi terbaik dalam mendongeng.
Pada hari kedua, para peserta menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam sesi lomba di hadapan dewan juri: Porman Wilson Manalu, M. Yunus Rangkuti, dan Agus Susilo. Penampilan para peserta terlihat lebih percaya diri—sebuah hasil nyata dari pendampingan intens sehari sebelumnya.
Dewan juri kemudian menetapkan para pemenang sebagai berikut:
Juara 1: Adzkia Afiqah Hajar (SMA Al Ulum, Medan)
Juara 2: Alya Nabila (SMA Al Ulum, Medan)
Juara 3: Christina Winata S (SMPN 1 Lubuk Pakam)
Harapan 1: Rouo Natanta Saragih (SMPN 1 Tanjung Morawa)
Harapan 2: Sri Purwasih Br Sitepu (SMPN 1 Binjai)
Harapan 3: Layyinastusyifa Patawari (SMA Al Ulum)
Lebih dari sekadar kompetisi, festival ini menjadi ajang pembelajaran yang memberi pengalaman langsung bagi pelajar untuk mengasah keberanian, konsentrasi, kreativitas, serta kemampuan komunikasi. Melalui pendampingan Soekisno, peserta diajak memahami bahwa mendongeng adalah seni yang melatih kepekaan dan kemampuan menyampaikan gagasan secara efektif.
Soekisno berharap kegiatan ini dapat terus mendorong tumbuhnya pendongeng muda di Sumatera Utara, sekaligus memperkuat tradisi bertutur sebagai bagian penting dalam kehidupan budaya masyarakat. (rel/lamru)

More Stories
Perumda Tirtanadi Fokus Peningkatan PelayananKadiv Umum : “Tidak Ada Monopoli Pelaksanaan”
PWI Sumut Gelar 24-26 November 2025, Pertarungan Para “Bintang”
Pelantikan JMSI Sumut, Gelar Workshop dan Malam Anugerah JMSI Award