PosRoha.com | Medan, Disaat berpuasa, rentan kesehatan rongga mulut dan gigi terganggu. Untuk itu perlu dilakukan perawatan khusus guna mengantisipasi bau mulut dan nafas.
Untuk menjaga kesehatan rongga mulut dan gigi saat berpuasa, Drg Tina Arriani M Kes memberikan tips agar selama menjalani puasa mulut tetap segar dan tidak menimbulkan bau.
Kepada PosRoha.com, Selasa (5/4/2022) drg Tina Arriani MKes (foto) selaku Direktur Klinik Gigi Graha Estetika ini menyampaikan beberapa tips yang perlu dipedomani agar mulut tetap segar.
Disampaikan Tina Arriani, bagi orang yang berpuasa, pasti rongga mulut mengalami kekurangan cairan. Untuk itu perlu disiasati agar tetap segar dan tidak menimbulkan bau nafas.
Yang paling utama kata Tina, wajib menjaga kesehatan gigi. “Bila ada yang berlobang segera ditambal ke dokter gigi sekaligus pembersihan karang gigi,” saran Tina.
Kemudian tambah Tina, harus tetap menggosok gigi 2 x sehari setelah makan dan malam sebelum tidur. Dan cara menggosok gigi dilakukan secara teratur, pelan pelan dan merata. Selain gigi juga harus menggosok lidah bagian atas dengan menggunakan sikat gigi. Karena lidah bagian atas rentan menyimpan sisa makanan.
Pada saat sahur, Tina menyarankan bagi pasien pengguna gigi palsu boleh menggunakan obat kumur antiseptik saat sahur. Sedangkan pada malam hari gigi palsu dibuka.
Bukan itu saja, Drg Tina Arriani MKes yang juga saat ini selaku ASN di Dinas Kesehatan Kota Medan itu menambahkan, orang yang berpuasa harus banyak mengkomsumsi sayur dan buah buahan. Minum air putih paling sedikit 8 gelas per hari yakni 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat buka puasa dan 4 gelas saat tarawih.
Bahkan untuk menjaga mulut bau dan menjaga kesehatan gigi supaya mengurangi konsumsi jenis makanan pemanis buatan. Sama halnya dengan makanan yang menimbukan bau seperti jengkol dan petai supaya dikurangi.
“Tetap upayakan kebersihan rongga mulut dan kesehatan gigi. Karena jika gigi sakit dan mulut bau akan mempengaruhi kenyamanan menjalankan ibadah puasa dan aktifitas lainnya. Maka diharapkan agar rajin konsultasi ke dokter gigi. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” tandas Tina.
Apalagi kata Tina, karena pandemi Covid 19 saat ini penyakit karies dapat meningkat. Hal tersebut dikarenakan menurunnya kunjungan pasien konsultasi atau berobat gigi.
Pada hal tambah Tina, penyakit karies itu sangat rentan bagi anak usia sekolah. Bila dibiarkan akan mempengaruhi selera makan dan berdampak stunting atau pertumbuhan si anak.
Untuk itu kata Tina, harapannya supaya melakukan rutin sosialisasi kesehatan gigi di sekolah. Begitu juga dengan peningkatan penyuluhan kesehatan di tengah masyarakat melalui Puskesmas dan Rumah Sakit. “Sudah saatnya memang pelayanan kesehatan lewat digitalilasi agar mudah konsultasi melalui android,” tandas Tina. (lamru)
More Stories
Walikota Medan Perintahkan Pelayanan Kesehatan yang Humanis
Sukseskan Program Posyandu Lansia dan Balita, Honor Petugas Patut Ditambah
Saat Sosper, Hasyim SE Ingatkan Dinkes Medan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan