PosRoha

Edukasi, Membangun Kebersamaan

Pasangan AMAN Bersinergi dengan Pemuka Agama Dalam Pembangunan Umat

PosRoha.com – Calon Wakil Walikota Medan nomor urut 1,  Salman Alfarisi berkesempatan menjadi imam shalat isya berjamaah dan mengisi ceramaah di Masjid Raudhatul Islam di Jalan Sekata Lingkungan 16, Kelurahan Sei Agul, Kecamatan Medan Barat, Selasa (29/9/2020).

Sebelum menunaikan shalat isya, pasangan Akhyar Nasution dalam kontestasi Pilkada Medan ini, bertausyiah tentang meraih kemenangan sebagaimana lantunan adzan berkumandang.

Mengawali tausyiahnya, Salman menerangkan, standar keimanan seseorang itu dilihat dari sholatnya. Sebab, sholat adalah jalan menuju kemenangan. “Kalau umat islam menjaga sholat, InsyaAllah kita menang,” ungkapnya.

Selain itu, imbuh Salman, dalam kumandang adzan, kalimat pertama itu adalah Allahu Akbar, dilanjutkan dengan syahadat, dan ajakan untuk shalat.  
“Selanjutnya adalah Hayya ‘Alal Falah, mari kita merebut kemenangan. Jadi sesungguhnya shalat itu mengajak itu untuk menang. Namun umat islam banyak yang meninggalkannya, kita kalah,” jelasnya.

Diapun mengatakan, kalau seluruh umat Islam sholat di masjid, maka masjid tidak akan cukup menampungnya. “Kalau kita sholat di masjid, hati kita bersih, jiwa kita tenang, tidak ada sak wasangka, tidak ada sifat buruk, semuanya bersih, sehingga umat Islam itu tidak hanya melihat dengan mata kepala, namun juga dengan hati,” terangnya kembali.

“Jadi intinya sholat ini adalah jembatannya umat Islam meraih kemenangan. Semakin banyak yang melaksanakan ibadah sholat, semakin dekat kita meraih kemenangan,” ucapnya.

Di sisi lain, Salman juga mengatakan bahwa fungsi masjid juga untuk mencetak dan melahirkan generasi penerus bangsa. “Dari pemberdayaan kebersamaan, kita buatlah bimbingan belajar dari maghrib sampai jam 10 malam, anak anak semuanya di masjid. Supaya senang mereka, habis sholat isya ada makan makannya. Dari maghrib sampai isya, anak anak wajib menghafal Alquran setengah halaman per malam, jadi kalau semua halaman per malam dari maghrib sampai isya, Insya Allah hingga kelas 6 SD, sudah hafal 30 juz,” ungkapnya.

Untuk memicu semangat, anak yang setorannya lancar, makan malamnya ayam goreng, kalau tidak, telor mata sapi. Dengan begitu, mereka akan semakin semangat untuk hafalan.

“Kalau ini berjalan, kenakalan remaja, narkoba, pergaulan bebas, itu tidak akan ada lagi. Orang dari tamat SD sudah hafal 30 juz, mana ingat lagi soal soal itu, Insya Allah kalau sudah seperti itu, InsyaAllah presidennya ada di sini, menteri menteri semua dari sini. Hafal Alquran 30 juz semua, MasyaAllah,” ujarnya lagi.
“Inilah tekad kita bapak ibu untuk menyiapkan generasi penerus, supaya apa? supaya anak cucu kita ke depan, mereka yang akan memimpin dunia ini,” tutupnya.

Usai memberikan tausyiah, Salman juga berkesempatan memberikan santunan rutin anak yatim Masjid Raudhatul Islam.
Di luar acara dan usai makan malam bersama jamaah, jamaah Masjid Raudhatul Islam turut larut berbicang bersama calon Wakil Walikota Medan ini. Salman pun menyampaikan, mereka akan terus bersinergi dengan seluruh pemuka agama dalam pembangunan umat. Bahkan mereka juga akan memberikan insentifnya.

“Misalnya, pembangunan karakter umat dalam masalah narkoba, kenakalan remaja, kita bikin rumah rumah ibadah terutama masjid, diramaikan umat, gereja juga gitu dan seterusnya rumah ibadah agama Budha serta Hindu. Sehingga suasana religiusitas betul betul terjaga dalam Medan Berkarakter. Religiusitas ini harus kita bangun semaksimal mungkin,” terangnya.

Salman juga menyinggung soal penggusuran masjid seperti yang pernah terjadi di Kota Medan atau rumah ibadah lainnya yang akhirnya bisa membuat suasana tidak kondusif. Maka dari itu, dia bersama Akhyar Nasution akan membuat peraturan daerah soal rumah rumah ibadah.

“Jadi kalau seandainya ada orang yang punya duit di Kota Medan, dia mau beli lahan 1 kampung dan dijadikan properti di sana, kalau ada masjid di sana, maka kita akan bikin peraturan daerahnya bahwa masjid itu tidak boleh dipindahlahankan, tidak boleh dialihfungsikan, kenapa? karena niat orang menyerahkan lahan itu untuk digunakan sebagai rumah ibadah itu adalah wakaf, maka ahli warisnya harus menghargai itu, jangan sampai tingkah ahli waris, orangtuanya masuk neraka. Secara regulasi ini akan dilakukan Pemerintah Kota Medan dan akan disahkan DPRD Medan dalam rangka menjaga kondusifitas umat beragama,” jelasnya.

Salman juga menjelaskan, pasangan Akhyar-Salman (AMAN) tidak diskriminatif. Hal yang sama juga berlaku untuk umat beragama lain. “Bahkan seandainya di tengah tengah kita ada gereja, bagi pengusaha yang punya duit tidak boleh memindahkan fungsi gereja, begitu juga vihara, rumah rumah ibadah lain.

Jadi kita tidak diskriminatif, tidak masjid saja, tapi semua rumah ibadah, harus kita hormati, kita hargai dan itu pesan Rasulullah SAW, apa pesannya? jangan rusak rumah ibadah, harus menghormati dan menghargai. Ini salah satu membuat Medan kondusif, jangan karena orang punya duit, Medan jadi tidak kondusif,” terangnya.

Maka dari itu, pasangan AMAN telah memiliki program Medan Bekawan. “Di mana, hidup saling berdampingan, saling menghargai, dan saling menghormati, itu visi kita dalam visi misi AMAN Medan Bekawan,” terangnya. (red/kg)