PosRoha.com – Medan, Pencopotan jabatan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Medan Edwin Effendi kemarin oleh Walikota Medan M Bobby Afif Nasution ditanggapi sejumlah anggota DPRD Medan. Dewan menyebut jika tujuan pencopotan untuk Medan Zona hijau pandemi covid 19 patut disupport.
Seperti yang disampaikan Ketua Komisi I DPRD Medan yang membidangi hukum dan pemerintahan, Rudiyanto Simangunsong kepada wartawan, Sabtu (24/4/2021) menyebut tindakan Walikota Medan melakukan pencopotan jabatan Edwin Effendi selaku Kadinkes dapat diapresiasi.
Apalagi alasan pencopotan karena ketidakmampuan Edwin menyelesaikan percepatan pengendalian pandemi Covid 19. Artinya, Walikota Medan sudah menemukan sosok yang mampu mengatasi akar masalah percepatan pandemi Covid 19.
Namun kata Rudiyanto Simangunsong yang juga Ketua Fraksi PKS DPRD Medan itu mengajak dan menunggu apa memang teori itu benar adanya. “Jangan akhirnya seperti pepatah bilang, awaq yang tak pande menari, lantai yang disalahkan,” sebut Rudiyanto.
Untuk itu, Rudiyanto Simangunsong mendorong dan memberi semangat kepada Walikota Medan dapat mengendalikan penanganan Covid 19 sehingga kota Medan secepatnya ke Zona hijau.
Pendapat yang sedikit berbeda disampaikan Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan, Sudari ST, menyebut pencopotan jabatan Edwin Effendi merupakan langkah yang tepat.
Sebab, kata Ketua Fraksi PAN DPRD Medan itu, Ianya duduk di Komisi II DPRD Medan membidangi kesehatan dan kesejahteraan sosial, sudah memberikan penilaian sejak awal terhadap kinerja Edwin Effendi. Sejak kota Medan dilanda pandemi Covid 19 pada Maret 2020 lalu, kinerja Edwin Effendi memang sangat lambat menangani wabah Covid 19.
Dicontohkan Sudari, penanganan lambat itu terlihat mulai dari orang yabg terindikasi suspect, probable Covid 19 hingga penanganan pasien yang terkonfirmasi positif. Pada hal kata Sudari, sudah ada petunjuk yang dibuat Kementrian Kesehatan melalui Kepmenkes No. 413 Tahun 2020.
Bahkan tambah Sudari ST, dalam rapat rapat di Komisi II DPRD Medan soal Pansus Covid 19 selalu mengingatkan Kadinkes untuk bekerja maksimal. Namun masih saja ditemui juga di masyarakat kesulitan dan kebingungan ketika terindikasi suspect Covid 19.
“Kita juga pernah mengingatkan Kadinkes Kota Medan agar melakukan Gap Analisis. Dan Gap Analisa seperti apa yang telah dilakukan agar penanganan penyebaran Covid 19 tersebut terukur. Tetapi sayang hal itu tidak diindahkan oleh Kadinkes Edwin Effendi,” kesal Sudari.
Ditambahkan Sudari lagi, pihaknya juga sudah pernah menyarankan agar Dinas Kesehatan Kota Medan agar melibatkan praktisi dan akademisi bidang kesehatan seperti IDI mahasiswa FKM untuk membantu dalam menekan penyebaran Covid 19. “Tetapi hal itu pun tidak digubris,” ajar Sudari.
Sebagai mana diketahui, Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution mencopot Kadis Kesehatan Kota Medan Edwin Effendi, Jumat (23/4). Pencopotan itu terjadi karena dianggap lambat menanggulangi penyebaran virus Covid-19.
Dikatakan Bobby, pencopotan jabatan Kadinkes sebagai langkah mempercepat pengendalian Covid-19 di Kota Medan.
“Saya sudah ingatkan berkali-kali soal Covid-19 ini dan telah jadi program utama kita untuk segera diselesaikan. Sejak awal-awal saya dilantik masalah kesehatan juga sudah jadi persoalan yang menumpuk,” kata Bobby.
Untuk itu Bobby sudah bolak-balik meminta agar Dinkes Medan melakukan pendataan dan penanganan yang baik tapi, kinerja mereka tak kunjung memuaskan. “Jadi ini untuk percepatan kita saja, agar persoalan kesehatan, terutama saat ini Covid-19 lekas diatasi,” kata Bobby.
Untuk menjalankan fungsi Dinkes, saat ini pelaksana tugas kepala dinas dijabat oleh Syamsul Nasution yang sebelumnya menjabat Wakil Direktur RSUD Pirngadi. (lamru)
More Stories
Paul MA Simanjuntak Tetap Buka Rumah Aspirasi Bantu Keluhan Warga Medan
DPRD Medan Tetapkan Rekomendasi Hasil Pembahasan Pansus LKPJ TA 2024
Modesta Marpaung SKM Dorong Pemko Medan Fokus Peningkatan Pelayanan RS dan Puskesmas